Skip to main content

PENGARUH PONSEL TERHADAP KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI



PENGARUH PONSEL TERHADAP KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Andri Fatra Anugrah
(152050375)

ABSTRAK
Tidak dapat dipungkiri bahwa kita saat ini hidup di zaman globalisasi dan modernisasi yang berjalan maju dan terus berkembang setiap harinya. Manusia saat ini dikatakan sebagai generasi instant yang merupakan hasil dari akibat berkembangnya teknologi. Dalam artikel ini akan mencoba menjelaskan mengenai bagaimana perkembangan teknologi yang cukup pesat seperti ponsel/handphone dapat mempengaruhi pola komunikasi dan arus informasi yang berkembang di lingkup suatu organisasi.
Kata Kunci: Ponsel, Pola Komunikasi, Arus Informasi
Pendahuluan
Manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki berbagai macam kebutuhan dalam kelangsungan hidupnya, sehingga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut  manusia melakukan komunikasi dengan makhluk lainnya. Yang dimaksud dengan komunikasi pada intinya adalah pertukaran pesan antara komunikator terhadap komunikan melalui suatu channel/media yang bertujuan untuk mendapatkan feedback/umpan balik dari lawan bicara. Membahas tentang komunikasi berarti membahas hampir ke segala aspek kehidupan, karena pembahasan yang berkaitan dengan komunikasi sangatlah luas dan ada berbagai jenis komunikasi seperti komunikasi intrapersonal, komunikasi antarpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi massa, komunikasi politik, komunikasi organisasi dan lain sebagainya. Menyinggung tentang komunikasi organisasi juga erat kaitannya dengan fenomena perkembangan teknologi yang dirasa sangat berdampak dalam kehidupan manusia baik positif maupun negatif.
Dalam artikel ini akan membahas mengenai perkembangan teknologi ponsel serta pengaruhnya terhadap komunikasi dalam suatu organisasi.
Tinjauan Teori
Komunikasi organisasi adalah pengiriman (sending) dan penerimaan (receiving) berbagai pesan/informasi di dalam organisasi, dimana prosesnya secara umum meliputi tahapan-tahapan: attention, comprehension, acceptance as true, dan retention. Jika suatu organisasi semakin besar dan kompleks maka akan mengakibatkan semakin kompleks pula proses komunikasinya. Organisasi yang masih kecil, yang anggotanya hanya berjumlah tiga orang atau kurang dari lima, proses komunikasi yang berlangsung relatif sederhana dan masih bersifat langsung mengarah ke setiap anggota organisasi. Tetapi organisasi yang anggotanya banyak seperti partai politik, perusahaan-perusahaan dan lainnya menjadikan komunikasinya menjadi lebih kompleks.
Komunikasi organisasi memiliki dua sifat yang tergantung oleh persetujuan yang dimiliki. Sifat dari komunikasi organisasi pertama ialah formal. Komunikasi organisasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya beriorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Seperti memo, pernyataan, kebijakan, surat-surat resmi dan jumpa pers. Sifat organisasi yang kedua adalah komunikasi organisasi informal. Anggota organisasi yang menggunakan komunikasi organisasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Arah komunikasi tersebut tidak secara langsung kepada organisasi melainkan kepada anggota individu atau anggota organisasi tersebut. Dari sifat organisasi yang ada, dapat menimbulkan keefektifan komunikasi dalam suatu organisasi namun ini juga bergantung pada pola komunikasi serta bagaimana arus informasi yang terjadi dalam organisasi tersebut.
Ponsel
Ponsel atau biasa juga disebut Handphone (telepon genggam atau telepon selular) merupakan telepon yang termasuk dalam sambungan telepon bergerak, dimana yang menghubungkan antar sesama ponsel tersebut adalah gelombang-gelombang radio yang dilewatkan dari pesawat ke BTS (Base Tranceiver Station) dan MSC (Mobile Switching center) yang bertebaran di sepanjang jalur perhubungan kemudian diteruskan ke pesawat yang dipanggil (Gouzali Saydam, 2005).
Ponsel merupakan bentuk yang dianggap paling fenomenal dan juga unik. Dalam pemakaian ponsel, besarnya tagihan bergantung pada lama waktu percakapan serta jarak atau zona jangkau (SLJJ) percakapan yang telah dilakukan. Terdapat tiga hal penting mengenai biaya yang dikeluarkan bagi pelanggan ponsel, yaitu biaya airtime, biaya bulanan dan biaya pulsa atau pemakaian.
Dengan fitur-fitur yang tersedia dalam ponsel, –apalagi dengan perkembangan teknologi seperti saat ini– ponsel dapat digunakan untuk menjadi asisten pribadi, dikarenakan alat ini dapat menyimpan data-data penting untuk perihal bisnis maupun menjadi sebagai pengingat apa yang harus dilakukan selanjutnya oleh si penggunanya. Ponsel kebanyakan saat ini memiliki berbagai aplikasi untuk keperluan chat, email, telepon, media sosial, dan hiburan. Kemajuan teknologi ini disambut baik oleh kalangan masyarakat Indonesia, baik masyarakat kelas atas, menengah, maupun bawah.
Berbagai jenis dan tipe ponsel dari mulai harga termurah hingga harga termahal sekalipun banyak diminati masyarakat Jakarta. Besarnya minat masyarakat akan ponsel sangatlah besar, dan daya beli dari berbagai elemen masyarakat juga sangat tinggi. Sebut saja seorang pekerja buruh bangunan mewakili masyarakat dari golongan kelas bawah saat ini sudah dapat menggunakan ponsel dengan berbagai macam kebutuhan. Sedangkan pada kalangan masyarakat golongan atas dan menengah ponsel menjadi suatu barang untuk mendongkrak kelas strata mereka di kalangan masyarakat sehingga menyimpang dari dasar kebutuhan alat itu sendiri, alat komunikasi yang pada awalnya hanya untuk telepon dan mengirim pesan singkat namun sekarang menjadi barang mewah dan menjadi keharusan untuk memakai ponsel dikarenakan semakin kompleksnya kegiatan yang ingin manusia lakukan dalam satu waktu. Disamping itu ponsel mampu memudahkan pengguna dalam bertukar informasi kepada masing-masing individu walaupun terpisah oleh jarak yang jauh sekalipun.
Dengan kemajuan teknologi ini juga mempengaruhi pola hidup manusia dalam mendapatkan informasi. Saat ini semua informasi yang ada dari belahan dunia manapun dapat dengan mudah tersebar ke seluruh penjuru dunia dengan adanya teknologi jaringan, era digital yang menggunakan sistem internet yang dapat membuat manusia dengan mudah dan cepat memperoleh informasi.
Pola Komunikasi
“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud mengubah perilaku” demikian dikatakan Everett M. Rogers. Definisi ini menekankan bahwa dalam komunikasi ada sebuah proses pengoperan (pemrosesan) ide, gagasan, lambang, dan di dalam proses itu melibatkan orang lain.
Dalam organisasi baik itu organisasi publik ataupun bisnis/private, pasti ada yang disebut pola komunikasi. Menurut Purwanto, secara umum pola komunikasi (patterns of communications) dapat dibedakan menjadi dua saluran, yaitu:
1.      Saluran Komunikasi Formal
Dalam struktur organisasi, garis, fungsional maupun matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan proses penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan, pola transformasinya dapat berbentuk tiga pola yaitu:
a.       Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi dari atas ke bawah (top-down) merupakan jalur komunikasi yang berasal dari atas (manajer) kepada bawahannya (karyawan). Komunikasi ini dapat berupa perintah, instruksi, maupun prosedur untuk dijalankan bawahan. Menurut Katz dan Kahn, komunikasi ke bawah mempunyai lima tujuan pokok, yaitu:
-          Memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu
-          Memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan
-          Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional
-          Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja pada karyawan
-          Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
b.      Komunikasi dari bawah ke atas
Komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up communication) berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas (manajer). Pesan mula-mula berasal dari para karyawan yang selanjutnya disampaikan jalur yang lebih tinggi.
c.       Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal (horizontal communication) atau sering disebut dengan komunikasi lateral adalah komunikasi yang terjadi antara lain untuk melakukan persuasi. Mempengaruhin dan memberikan informasi pada bagian atau department yang memiliki kedudukan sejajar.
d.      Komunikasi diagonal
Komunikasi diagonal (diagonal communication) melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level) organisasi yang berbeda. Contohnya adalah komunikasi formal antara manajer pemasaran dengan bagian pabrik, antara manajer produksi dengan bagian promosi, antara manajer produksi dengan bagian akuntansi dan lain sebagainya.

2.      Saluran Komunikasi Informal
Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi menjadi manusia yang bisa disebut “apa adanya” tanpa memperdulikan struktur, jenjang hirarki, pangkat dan kedudukan atau jabatan, dapat berkomunikasi secara luas. Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan biasanya bersifat umum, seperti mengobrol tentang humor yang baru didengar, keluarga, anak-anak, olahraga, musik, acara TV dan terkadang mereka berbicara tentang tugas-tugas dalam lingkup organisasi yang diberikan kepada mereka  namun dengan cara yang lebih akrab.
Arus Informasi
Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau beperilaku seperti yang kita inginkan.
Berkomunikasi dapat terjadi dengan siapa saja dimana saja, dan bahkan kita dapat berkomunikasi dengan diri sendiri –walau terkadang kita tidak menyadarinya–, dengan cara verbal maupun non-verbal. Di dalam berkomunikasi ada pesan yang ingin disampaikan dan komunikator berharap pesan tersebut ditanggapi dan diberi umpan balik dari komunikan. Di dalam organisasi, pasti terjadi komunikasi antara para anggotanya dan ketika anggota organisasi melakukan komunikasi, mereka menyampaikan pesan/informasi yang mereka ketahui kepada anggota lainnya. Arus informasi adalah aliran informasi dari tingkatan ke tingkatan, merupakan proses dinamis dalam organisasi yang terjadi sepanjang waktu atau tidak akan berhenti. Dalam lingkup organisasi, arus informasi merupakan hal yang sangat penting bukan hanya demi tercapainya tujuan dan berbagai sasarannya. Akan tetapi juga dalam rangka peningkatan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas kerja organisasi sebagai keseluruhan. Serta dengan arus informasi dapat membantu dalam penyebaran informasi yang dilakukan, informasi akan lebih mudah tersampaikan kepada seluruh anggota organisasi.
Informasi yang terdapat/didapat di masyarakat/organisasi memiliki sifat atau teknik bagaimana pesan tersebut disampaikan. Adapun sifat aliran informasi tersebut yaitu:
1.      Penyebaran pesan secara serentak
Suatu pesan yang sama saat harus tiba di beberapa tempat yang berbeda pada saat yang sama, harus dibuat rencana untuk menggunakan strategi atau teknik penyebaran pesan secara serentak.
2.      Penyebaran pesan secara berurutan
Pola ini memperlihatkan pola “siapa berbicara kepada siapa”. Pola tersebut mempunyai suatu pola sebagai salah satu ciri terpentingnya. Jika pesan disebarkan secara berurutan, penyebaran informasi berlangsung dalam waktu yang tidak beraturan, jadi informasi tersebut tiba di tempat yang berbeda dan pada waktu yang berbeda pula.
3.      Penyebaran pesan kombinasi
Dalam pola menggabungkan antara pola serentak dan berurutan. Pada pelaksanaannya dilakukan secara berurutan namun pada prosesnya dilakukan secara serentak/bersama.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan bagaimana perkembangan teknologi khususnya ponsel mempengaruhi komunikasi dalam organisasi.
Metode
Dalam menulis artikel ini, penulis menggunakan metode/teknik studi pustaka. Studi pustaka adalah mempelajari berbagai buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. (Sarwono: 2006). Penulis mengambil bahan dari sumber-sumber yang digunakan sebagai referensi dalam penulisan, baik itu buku, internet, dan lainnya yang dapat menunjang penulisan artikel ini.
Isi
Komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih. Di dalam komunikasi terdapat elemen komunikator sebagai penyampai pesan, media dan komunikan sebagai pihak yang bertugas menerima pesan.
Sehubungan dengan kenyataan bahwa komunikasi adalah sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari diri seorang manusia, tentu masing-masing orang mempunyai cara sendiri, tujuan apa yang akan didapatkan, melalui apa atau kepada siapa. Dalam formulasinya Harold D. Laswell itu biasa disebut who (siapa), says what (mengatakan apa), in which channel (lewat saluran apa), to whom (kepada siapa), with what effect (efek apa yang diharapkan). Dan jelas masing-masing orang berbeda dalam mengaktualisasikan komunikasi tersebut. Oleh karena itu, dalam komunikasi dikenal, pola-pola tertentu sebagai manifestasi perilaku manusia dalam berkomunikasi.
Komunikasi mendapat posisi yang penting dalam sebuah organisasi. Tanpa adanya komunikasi yang baik antar anggota dan pejabat di sebuah organisasi, tentu akan menyebabkan organisasi tidak akan berhasil mencapai tujuan bersama.
Maka dari itu, komunikasi menjadi jembatan penting untuk menyampaikan pesan berdasarkan tujuan yang telah disepakati bersama. Pesan itulah yang nantinya akan menyebar dan menggerakkan semua elemen organisasi menuju dan bertindak sesuai misi-misi yang telah dicanangkan organisasi sebelumnya. Pada dasarnya, elemen tersebut dapat berubah posisi sesuai kepentingan sebuah komunikasi yang terjadi. Bisa jadi komunikator beralih menjadi komunikan, begitu pula sebaliknya.
Sedangkan maksud dari organisasi adalah sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang mempunyai tujuan bersama. Garis besar dari organisasi sendiri lebih mengarah kepada satu kepentingan dan pemikiran untuk mencapai tujuan bersama.
Perkembangan organisasi sejak dulu hingga sekarang mengalami beberapa perubahan. Organisasi dulu (tradisional) memandang organisasi itu sebagai suatu sistem tertutup dimana semua bidang dibawah pengendalian pihak manajemen. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak mengadakan pertukaran informasi, tidak menyerap aspirasi-aspirasi dari luar baik lingkungan maupun bawahan. Dengan sistem yang diberlakukan di organisasi tradisional ini banyak karyawan yang tidak betah sehingga mereka meninggalkan organisasi tersebut. Sedangkan organisasi modern memandang organisasi bukan sebagai sebuah sistem tertutup namun sebuah sistem terbuka yang membutuhkan lingkungan dan anggota yang dipercaya bisa lebih memperkokoh organisasi tersebut sehingga eksistensi dari organisasi yang modern ini akan lebih bertahan dibandingkan dengan organisasi tradisional.
Organisasi modern ini juga berbeda dari segi komunikasi yang terjadi dalam organisasi. Dilihat dari sistem yang diterapkan, komunikasi yang terjadi dalam organisasi modern ini terjadi secara terbuka dengan melibatkan anggota lainnya menyampaikan aspirasi ataupun ide dalam forum baik itu secara langsung ataupun tidak langsung, secara formal maupun informal untuk kemajuan organisasi menjadi lebih baik lagi. Apalagi dengan perkembangan teknologi sekarang ini, diskusi yang dulu dilakukan secara langsung dan formal di kantor, sekarang dapat dilaksanakan secara tidak langsung dan tidak tatap muka melalui aplikasi chat karena perkembangan ponsel yang canggih saat ini.
Ponsel mempunyai kelebihan sebagaimana fungsinya dalam membantu aktivitas manusia yaitu:
1. Mampu menyebarkan informasi secara cepat dan efisien. Semakin canggih suatu teknologi, maka semakin cepat informasi disebar. Keefisienan yang timbul yaitu berupa efisien waktu, tenaga dan biaya.
2. Media komunikasi berteknologi tinggi dapat menimbulkan keingintahuan yang besar terhadap masyarakat sehingga proses komunikasi akan seamkin besar pula.
3. Untuk mencapai efektifitas komunikasi. Jika daya tarik masyarakat terhadap teknologi komunikasi sangat besar, maka komunikasi yang efektif dapat tercapai.
4. Daya jual informasi semakin tinggi
Dengan banyaknya kelebihan yang dimiliki ponsel, arus informasi yang terjadi dalam organisasi dapat berjalan dengan efisien, efektif, serta lebih baik lagi dan dapat menyebarkan informasi dalam skala luas dan waktu yang singkat.
1.      Peningkatan Efisiensi
Arus informasi yang ada dalam organisasi sebenarnya digunakan untuk menunjang tujuan dan sasaran dari perusahaan. Dan arus informasi yang baik akan meningkatkan efisiensi operasional yang baik pula. Dengan adanya sarana telepon yang diganti dengan via e-mail yang membuat lebih baik lagi bagi suatu perusahaan. Dan dengan adanya ponsel, arus informasi dapat terus berjalan walaupun ketika ada kesibukan, misalnya ketika sedang rapat lalu pemimpin/ketua ingin memberikan suatu tugas pada bawahan/anggota lainnya, ia bisa menggunakan ponselnya untuk menghubungi mereka sehingga rapat berjalan, tugas pun tersampaikan.
2.      Efektifitas
Arus informasi selain untuk peningkatan efisiensi juga untuk rangka meningkatkan keefektifan dalam pengambilan keputusan dalam organisasi. Dan dengan adanya informasi maka keputusan yang diambil dilakukan dengan benar dan bermanfaat bagi tercapainya tujuan organisasi. Dalam penyebaran suatu informasi, penggunaan ponsel dapat dikatakan efektif karena dengan fitur yang ada seseorang dapat memberikan informasi kepada orang lain secara cepat dalam satu waktu sehingga orang lain akan menerima informasi yang sama pula.
Dalam arus informasi yang terjadi dalam organisasi tentu ada pesan yang disampaikan serta ada penerima yang menerima pesan tersebut dan menyandi balik pada komunikator begitu sebaliknya dan seterusnya sampai waktu yang tidak dapat ditentukan. Komunikasi merupakan sesuatu yang mengalir dan berjalan secara terus menerus, tak pernah terhenti. Informasi yang disampaikan kepada orang lain tidak berhenti ketika informasi tersebut telah disampaikan, komunikan bisa saja terus memberi makna tentang sesuatu yang didapatkannya dan menceritakan pesan tersebut kepada orang lainnya untuk bersama-sama memaknai pesan yang ada. Itulah mengapa komunikasi disebut sebagai proses, tidak pernah berhenti.
Nurudin dalam bukunya yang berjudul Sistem Komunikasi menyatakan ada beberapa catatan tentang perkembangan baru dalam komunikasi Indonesia, terutama kaitannya dengan penggunaan ponsel.
1.      Komunikasi melalui ponsel adalah bentuk revolusi komunikasi. Ponsel yang dulu merupakan hal yang awam dan hanya orang-orang tertentu yang memilikinya, sekarang hampir setiap orang memiliki dan memahami cara kerja ponsel untuk memudahkan mereka dalam pekerjaan, sebagai media hiburan dan lainnya. Orang-orang yang ingin melakukan pertukaran informasi namun terhalang oleh jarak sekarang bisa melakukan pertukaran pesan tersebut melalui ponsel, meskipun jarak mereka jauh. Inilah fenomena ponsel sebagai revolusi komunikasi.
2.      Komunikasi ponsel telah menurunkan minat baca masyarakat. Berdasarkan survey Siemens mobile Lifestyle III menyebutkan bahwa 60 persen remaja usia 15-19 tahun dan pascaremaja lebih senang membaca SMS daripada membaca buku, majalah, atau koran. Bahkan dalam survey lainnya, sebesar 73 persen masyarakat Indonesia mengeluarkan 100-200 ribu untuk membeli voucher untuk ponsel mereka. Dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini perkembangan penggunaan ponsel berdampak negatif selain menurunkan minat baca juga membuat masyarakat menjadi konsumtif. Dalam organisasi, hal seperti ini mungkin saja terjadi. Mereka yang memiliki dan aktif dalam penggunaan ponsel bisa saja menjadi pribadi yang individualis serta lebih memilih menikmati hiburan dalam ponsel mereka daripada membaca informasi penting mengenai perusahaan yang ada dalam media internal organisasi (in house magazine).
3.      Komunikasi dengan ponsel telah memunculkan praktik bisnis illegal. Bukan lagi merupakan fenomena baru bahwa ponsel dapat memunculkan bisnis illegal yang sering kali berujung pada penipuan. Ada beberapa bentuk  penipuan dan setiap waktunya terus berkembang. Tanggapan mengenai hal ini berbeda-beda setiap orang, ada yang diam saja dan ada juga yang mungkin panic setelah membaca SMS penipuan yang diterimanya sehingga hal tersebut mengganggu konsentrasi individu dan ia tidak dapat bekerja dengan maksimal dalam mencapai tujuan organisasi.
4.      Fenomena komunikasi dengan menggunakan ponsel tidak mengindahkan etika dalam penggunaannya. Etika dan moral yang seharusnya dijaga di dalam masyarakat terkadang rusak karena tidak cermat dan tepat dalam penggunaan ponsel. Seperti dalam rapat/sidang yang seharusnya bersifat formal dan setiap anggota yang terlibat menyimak serta mengemukakan pendapat, namun jika salah satu atau sebagian anggota menggunakan ponsel untuk kepentingan pribadi dalam keadaan seperti ini dirasa tidak tepat karena dianggap tidak mampu menghargai forum serta anggota lainnya.
5.      Penggunaan ponsel di Indoensia lebih digunakan untuk gaya hidup bukan untuk kebutuhan berkomunikasi. Fenomena yang kemudian terjadi setelah ponsel berkembang sampai saat ini adalah masyarakat Indonesia menggunakan ponsel lebih untuk gaya hidup bukan kebutuhannya, mereka lebih rela mengeluarkan uang sebesar mungkin untuk membeli ponsel keluaran terbaru untuk terus update gaya hidup dibandingkan membeli ponsel seadanya sesuai kebutuhan yang sesungguhnya.
6.      Ponsel bisa digunakan untuk dakwah. Dengan perkembangan ponsel serta fitur-fitur yang tersedia di dalamnya –terutama internet– membuat lembaga-lembaga dakwah yang ingin menyebarkan ilmu mengenai keagamaan dapat menyebarkan-nya di internet ataupun media sosial sehingga dapat dibaca, dipahami, dan diamalkan oleh orang lain. Inilah salah satu sisi positif dari perkembangan ponsel yaitu dapat berbagi ilmu serta mendapatkan amal jariyah.
Perkembangan ponsel ini sangat dirasakan bagi kinerja anggota dalam organisasi, sehingga ponsel memang diperlukan dalam memajukan serta mempertahankan eksistensi organisasi. Dengan adanya ponsel pola komunikasi yang terjadi antaranggota organisasi dapat menjadi lebih baik lagi karena dapat berkomunikasi secara informal yang tidak memandang atasan dan bawahan baik itu dengan membicarakan pekerjaan ataupun berbagi tentang suatu hal yang lagi booming saat itu sehingga hubungan antaranggota  menjadi lebih baik/akrab dan dapat menimbul- kan motivasi kerja yang baik serta maksimal untuk mencapai tujuan organisasi tersebut.
Penutup
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian/pertukaran pesan antara dua orang atau lebih dengan melalui media/channel tertentu untuk mencapai suatu tujuan yaitu mendapatkan feedback dari lawan bicara. Komunikasi merupakan hal sangat penting dalam segala aspek kehidupan termasuk dalam organisasi. Dengan komunikasi yang baik dari atasan pada bawahan ataupun sebaliknya ataupun antaranggota, organisasi akan tetap bertahan dan dapat terus berkembang di era yang modern saat ini.
Saat ini kita telah memasuki era yang disebut “Revolusi Komunikasi” dari Daniel Lerner, “Masyarakat Pasca Industri” dari Daniel Bell, “Abad Komunikasi” atau “Gelombang Ketiga” dari Alvin Toffler. Salah satu ciri yang menyertai berbagai istilah tersebut adalah digunakannya alat komunikasi khususnya ponsel sebagai media yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Walaupun ponsel merupakan revolusi komunikasi dalam kehidupan manusia namun yang harus disadari adalah perkembangan teknologi ponsel juga dapat berpengaruh negatif, hal ini lah yang harusnya dihindari. Pengaruhnya pun bisa dirasakan di dalam lingkungan organisasi, selain merupakan revolusi komunikasi perkembangan teknologi ponsel juga dapat mengubah pola komunikasi dan arus informasi yang berkembang di organisasi.
Daftar Pustaka
Buku:
Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Nurudin. 2004. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Internet:
(diakses tanggal 8 Januari 2017)
(diakses tanggal 8 Januari 2017)
(diakses tanggal 8 Januari 2017)
(diakses tanggal 8 Januari 2017)
(diakses tanggal 9 Januari 2017)
(diakses tanggal 9 Januari 2017)
(diakses tanggal 9 Januari 2017)

Comments

Popular posts from this blog

Pengumuman Hasil Seleksi SNMPTN 2018 Universitas Padjadjaran

Cek hasil pengumuman resmi SNMPTN Universitas Padjadjaran di   http://snmptn.unpad.ac.id   Jangan lupa untuk cek ulang dengan pengumuman di website resmi   http://pengumuman.snmptn.ac.id/   dengan cara memasukkan nomor pendaftaran dan tanggal lahir. Daftar nama: 4180000036 THIKA NUR RAHMADHANNI 3332152 4180000123 MUHAMMAD FAHD FIRDAUS 3331164 4180000205 NANDITA ALFAHIRA 3332233 4180000641 ROSSA RECHTISIA 3331052 4180001796 RISHA NURUL FAJRIYAH 3332191 4180001839 ZAHRA ALFREDIA PUTRI CARLI 3332167 4180001951 NURMEILA SALSABILA 3331187 4180002094 TATANG ABDUL FATAH 3332191 4180003960 KHARIMAH PAMELLA 3332217 4180004147 TSAMARA REVINKA ADELIA 3332152 4180004170 FIRYAL QANITAH KUSUMA 3332113 4180004449 NOVI SILVIA SAFITRI 3332191 4180004580 AGUNG TRESNA GUMILAR 3332086 4180004674 INTAN NUR ANISA HADI 3331021 4180005268 ADILLA AULIA ANWAR 3331187 4180005824 RIFKY MOHAMAD RAMDANI 3332016 4180006355 AI LATIFAH 3332024 4180006729 ESA TIMOTI OCTANANDA

PENGUMUMAN HASIL SNMPTN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2018 II

Cek hasil pengumuman resmi SNMPTN Universitas Gadjah Mada di   http://snmptn.ugm.ac.id   Jangan lupa untuk cek ulang dengan pengumuman di website resmi   http://pengumuman.snmptn.ac.id  dengan cara memasukkan nomor pendaftaran dan tanggal lahir. Daftar nama: 4180351269 IRFAN PRAYOGA 3611027 4180351355 FAIRUZ LUSANA 3612224 4180351553 NURUL QOMARIAH 3611461 4180351622 TIARA DINDA FAIZZA 3611445 4180351641 SALLY AUDINA 3611333 4180351691 ANANTO PURADI NAINGGOLAN 3611012 4180351728 MAITA NUR ANGGRAINI 3611341 4180351790 SAUSAN ARISTA 3611082 4180351965 ROHMATIKA ARFIYANA 3611205 4180351992 PUPUT NOVIYANTI RAFIQKA NINGRUM 3612224 4180352112 THANIA ARIANNE FLORANTI 3612031 4180352314 MUKHLISHA HAYUNINGTYAS 3611252 4180352599 QIURITA FORTUNA 3611317 4180352719 ALDY FRANSTANATA RITONGA 3611395 4180353247 SEPTI DWI RETNO NINGSIH 3611205 4180353258 TITA MUKTIANA 3612023 4180353259 VIERLI PUTRI SALSABILA 3611066 4180353260 RIZKY ADINDA FEBRIYANTI 361220

Resensi Buku "Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis"

Judul               : Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis Penulis             : A. Sonny Keraf & Mikhael Dua Penerbit           : Penerbit Kanisius, Yogyakarta Tahun              : 2001 Tebal               : 145 halaman + 14 halaman prakata dan daftar isi Bahasa             : Indonesia Sampul            : Latar gradasi biru dan hitam (1)    Buku ini ditulis oleh A. Sonny Keraf & Mikhael Dua. Dr. Alexander Sonny Keraf (lahir di Lembata , Flores Timur , 1 Juni 1958 ) Menteri Negara Lingkungan Hidup pada Kabinet Persatuan Nasional . Ia meraih gelar sarjana pada tahun 1988 dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara dan gelar doktor dari Universitas Katolik Leuven , Belgia pada tahun 1995 . Sebelum diangkat sebagai menteri, ia adalah dosen filsafat di Universitas Atma Jaya , Jakarta . Beliau menyusun buku ini bersama Mikhael Dua, M.A., lahir 10 September 1958, Wolorawa, Flores. Studi S2 filsafat ditempuhnya di Ateneo de Manila University, Filipina, Studi S3