TUGAS
ILMU BUDAYA DASAR
Manusia dan Keindahan
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar
Nama
Dosen : Dra. Imas Waryati M.si.
Disusun Oleh
Yona Fitiryani
152050400
152050400
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
PASUNDAN
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala
puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta
keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Manusia
dan Keindahan” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis
banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai
pihak tantangan itu bisa teratasi.
Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Bandung,
23 November 2015
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Setiap
manusia dilahirkan dan dibekali dengan banyak sekali keindahan. Keindahannya
baik dari dalam, dari luar, maupun yang ada disekitarnya. Kata keindahan
berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan
sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran
berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat
oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan
atau lokal.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manusia?
2.
Apa yang dimaksud dengan keindahan?
3.
Hakikat dari keindahan?
4.
Apa hubungan manusia dengan keindahan?
5.
Bagaimana cara untuk mengetahui suatu keindahan?
1.3 Tujuan
Penulisan
Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana hubungan dan keterkaitan antara manusia dan keindahan. Mulai dari
pengertian masing-masing dan hubungan keduanya.
1.4
Manfaat
Penulisan
Adapun manfaat yang
ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
1. Untuk
mengetahui pengertian manusia
2. Untuk
mengetahui pengertian keindahan
3. Untuk mengetahui hakikat keindahan
4. Untuk mengetahui hubungan manusia dengan keindahan
5. Untuk mengetahui cara melihat suatu keindahan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Manusia
Manusia adalah makhluk
ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya,
karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan
dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan
kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif)
buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah
manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu
bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi
sekaligus makhluk sosial.
Pengertian manusia
dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau
makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat
diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah
kelompok (genus) atau seorang
individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesie primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
2.2
Pengertian
Keindahan
Keindahan, sering
diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari
kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan
sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan
kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun
kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya
tidak indah. Keindahan atau keelokan merupakan
sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan
pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang,
cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari
estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang
ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan
dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera
perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal. Agak sulit
menyatakan keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat
dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan
dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya.
Dalam bahasa Latin,
keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar katanya
adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris
diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”. Kata benda Yunani klasik untuk “keindahan ” adalah
κάλλος, kallos, dan kata
sifat untuk “indah” itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata
ὥρα, hora, yang berarti
“jam.” Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan “berada
di jam (waktu) yang sepatutnya.”
2.3 Hakikat
Keindahan
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan
hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi
manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Aquinos mengatakan
bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya
pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas.
Keindahan dalam
arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang di dalamnya
terdapat kebaikan. Seperti Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan
hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan. Bangsa tersebut juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis
yang disebut symmetria untuk keindahan berdasarkan pengelihatan dan harmonia
untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan yang
seluas-luasnya meliputi:
- keindahan seni.
- keindahan alam
- keindahan moral
- keindahan
intelektual
2.
. Keindahan
dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorangdalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu
yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa
keindahan bentuk dan warna
Dari klasifikasi pengertian keindahan di atas, masih belum jelas apakah
sesungguhnya keindahan itu. Hal ini merupakan masalah filsafati yang mempunyai
beragam pendapat. Salah satu cara untuk mengelompokkan keindahan yaitu melalui
pencarian ciri-ciri umum pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian
menyamakan ciri-ciri atau kualitas hakiki dengan pengertian keindahan.
Jadi keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang
terdapat pada suatu hal kulitas yang paling sering disebut adalah
kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry)
keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast). Dari ciri-ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa keindahan tersusun
dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan
kata-kata.
Nilai
Estetik merupakan nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup
dalam pengertian keindahan seperti nilai moral, nilai ekonomik, nilai
pendidikan dan sebagainya. Nilai estetik juga dapat disebut sebagai nilai suatu
benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau suatu golongan.
Ada 2 nilai yang
penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang
sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang
disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang
terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut.
Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.
Teori estetika
keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of
Art” dikelompokkan
dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok yang
berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya, yakni karena
manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya
sendiri.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat
objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada
pada suatu objek.
3. Kelompok yang
berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan
yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi
pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
2.4
Tujuan
Penciptaan Keindahan
Pengungkapan
keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan tujuan tertentu
pula. Berikut ini adalah alasan atau motivasi dan tujuan penciptaan keindahan:
1. Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang
tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang
merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.
2. Kemerosotan zaman
Keadaan yang
merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral.
Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang
bejad terutama dari segi kebutuhan seksual.
3. Penderitaan manusia
Banyak faktor yang
membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan adalah faktor
manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat
nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati, dan sebagainya.
4. Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan
dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta
kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan
Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahanNya. Seindah-indahnya tiruan
terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai ciptaanNya.
2.4 Hubungan Manusia Dengan Keindahan
Manusia dan
keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kita perlu
melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk
kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat
menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan
terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas
keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi,
sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan
merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa.
Keindahan yang didasarkan oleh selera seni didukung oleh factor kontemplasi dan
ekstansi.
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu
yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan,
merasakan, dan menikmati suatu keindahan. Apabila kedua dasar ini dihubungkan
dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu
itu indah. Sesuatu yang indah itu menarik perhatian orang yang melihat dan
mendengarnya. Bentuk di luar diri manusia itu berupa karya budaya seperti karya
seni lukis, seni suara, seni sastra, seni drama dan film, atau berupa ciptaan
Tuhan seperti pemandangan alam, bunga warna-warni dan sebagainya.
Manusia yang
menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan.
Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar
(auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan tersebut
pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar
tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah
abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada
sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai
daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur
keindahanya tidak mempunyai daya tarik Dengan kata lain imajinasi merupakan
proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi.
Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman,
para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan
serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
2.5 Cara Mengetahui Keindahan
1. Renungan
Renungan berasal
dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau
memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap orang pernah
merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sama lain berbeda,
meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya
berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan subyek.
Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori, yaitu:
a. Teori pengungkapan, seni adalah pengungkapan dari
kesan-kesan berupa gambaran angan-angan melalui gerak, garis, warna, suara dan
sebagainya sehingga orang-orang dapat merasakan perasaan yang sama.
b. Teori metafisik, seni yang dibuat oleh manusia
hanyalah merupakan mimemis (tiruan) dari realita duniawi.
c. Teori psikologi, seni yang dibuat oleh manusia sebagai
bentuk pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadarnya.
2. Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi-serasi
dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai
atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.
Keserasian identik
dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi
tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah
sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatuhal.
a. Teori objektif dan teori subyektif
Teori objektif berpendapat bahwa keindahan adalah kualitas yang memang
telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan terlepas dari orang yang
mengamatinya. Teori subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan
keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri
seseorang yang mengamati suatu benda.
b. Teori
perimbangan
Teori
perimbangan merupakan hubungan dari bagian-bagian angka yang menciptakan
keindahan.
3. Kehalusan
Kehalusan berasal
dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi
bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus.
Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam
pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu
sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi,
bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena
itu kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa
mengurangi nilai keindahan dari seseorang.
4. Kontemplasi
Suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam
untuk mencari nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil
penciptaan.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Manusia
adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk lainnya. Keindahan,
sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal
dari kata indah,artinya
bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Jadi keindahan adalah
susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang
paling sering disebut adalah kesatuan (unity)
keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance)
dan pertentangan (contrast). Dari
ciri-ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa keindahan tersusun dari berbagai
keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
Keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia,
karena keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan
pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan. Cara
untuk mengetahui keindahan yaitu dengan renungan, keserasian, kehalusan, dan
kontemplasi.
Comments
Post a Comment